Banyak cerita menuju sarjana, S1
hususnya, andai saja ini film mungkin saya bisa katakan ini yang disebut behind
the scane nya wisuda. Mulai dari mana saya tulis? Ah lebih baik saya mulai
dari tulis menulis skripsi.
Susah atau gampang menulis skripsi?
Tak perlu memilih salah satu susah atau gampang, jelas saja gampang!. Yang
susahnya apa? Menyatukan ide pikir kita dengan dosen pembimbing, kita permudah
saja jadi dospem yah.
Saya terbilang mahasiswa keras
kepala meski berhadapan dengan dosen, ini semua karena keterbatasan ilmu saya
dan ego belaka (edisi merendah hehe). Itulah yang menyebabkan saya tersendat
dan lama untuk mendapatkan Surat Keputusan (SK), sekali lagi yang sulit bukan
cara penulisan atau teknis sekripsi tapi yang saya alami adalah menyatukan ide
dengan dua dospem, dua dosen penguji Proposal dan dua dosen penguji Skripsi,
coba telaah enam kepala harus saya satukan dikepala saya yang amatir ini kawan,
kata dosen ini harus begini lain dengan dosen kedua, ketiga, keempat, kelima
dan keenam.
Kunci sukses skripsi adalah sabar
dan punya argument yang kuat atas skripsi anda, supaya apa? Supaya dosen
melihat kita sebagai orang yang faham dengan apa yang kita tulis dalam skripsi.
Meski demikian ada saja yang idealis tapi tak jarang ada yang membimbing
dengan baik, tak sedikit pula yang menyerahkan sepenuhnya kepenulis.
Sebenarnya cukup bagi saya tahu ilmu
dan tak perlu skripsi untuk bergelar, tapi lagi lagi saya dibiayai dan tak
seenaknya mengambil keputusan, saya membereskan skripsi dengan susah payah
karena teringat luka, duka serta lara mamah bapak. Semoga dengan mamah dan
bapak melihat anaknya wisuda bisa mengobati lara mereka dan sebagai saputangan
untuk mengusap keringat mereka.
Saya tidak punya orang tua nif,?
Anda pikir orang tua yang meninggalkan anda bahkan yang sudah almarhum itu
bukan orang tua anda? Meski tak yakin, saya tetap yakin wisuda dan skripsi
merupakan bagian dari misi thalabul ilmi yang artinya itu adalah suatu
kebajikan, setiap kebajikan membawa kemaslahatan. Yakinlah orang tua anda akan
senang apapun keadaannya, tetap tidak yakin? Yasudah buat senanglah orang
terdekat anda kalo begitu!
Saya termotifasi bukan hanya oleh
keringat orang tua, tapi oleh life schedule yang saya buat. Saya berambisi
untuk mengejar mimpi dan record, jujur saja saya menulis memo didinding kosan
“skripsi 60 hari beres, kalo lewat 60 hari buat skripsi baru”, lalu apa yang
terjadi? Setiap hari saya membaca dan melihat itu sebagai cambukan jika
seperhari tidak ada kemajuan dalam skripsi. Alhasil 40 hari saya membereskan
skripsi terhitung dari berjalan intensif bimbingan.
Bagi kawan kawan yang masih santai
dengan skripsi, santailah jangan terlalu sibuk sampai anda merasa yakin dengan
niat anda membuat tugas akhir itu.
Hanif hikmatyar awaludin [owner
hanifpost]
No comments:
Post a Comment