• About
  • Contact

Wisudaku untuk orang tuaku

 on Tuesday, 4 October 2016  


Banyak cerita menuju sarjana, S1 hususnya, andai saja ini film mungkin saya bisa katakan ini yang disebut behind the scane nya wisuda. Mulai dari mana saya tulis? Ah lebih baik saya mulai dari tulis menulis skripsi.

Susah atau gampang menulis skripsi? Tak perlu memilih salah satu susah atau gampang, jelas saja gampang!. Yang susahnya apa? Menyatukan ide pikir kita dengan dosen pembimbing, kita permudah saja jadi dospem yah.

Saya terbilang mahasiswa keras kepala meski berhadapan dengan dosen, ini semua karena keterbatasan ilmu saya dan ego belaka (edisi merendah hehe). Itulah yang menyebabkan saya tersendat dan lama untuk mendapatkan Surat Keputusan (SK), sekali lagi yang sulit bukan cara penulisan atau teknis sekripsi tapi yang saya alami adalah menyatukan ide dengan dua dospem, dua dosen penguji Proposal dan dua dosen penguji Skripsi, coba telaah enam kepala harus saya satukan dikepala saya yang amatir ini kawan, kata dosen ini harus begini lain dengan dosen kedua, ketiga, keempat, kelima dan keenam.

Kunci sukses skripsi adalah sabar dan punya argument yang kuat atas skripsi anda, supaya apa? Supaya dosen melihat kita sebagai orang yang faham dengan apa yang kita tulis dalam skripsi. Meski demikian ada saja yang idealis tapi tak jarang ada yang membimbing dengan baik, tak sedikit pula yang menyerahkan sepenuhnya kepenulis.

Sebenarnya cukup bagi saya tahu ilmu dan tak perlu skripsi untuk bergelar, tapi lagi lagi saya dibiayai dan tak seenaknya mengambil keputusan, saya membereskan skripsi dengan susah payah karena teringat luka, duka serta lara mamah bapak. Semoga dengan mamah dan bapak melihat anaknya wisuda bisa mengobati lara mereka dan sebagai saputangan untuk mengusap keringat mereka.

Saya tidak punya orang tua nif,? Anda pikir orang tua yang meninggalkan anda bahkan yang sudah almarhum itu bukan orang tua anda? Meski tak yakin, saya tetap yakin wisuda dan skripsi merupakan bagian dari misi thalabul ilmi yang artinya itu adalah suatu kebajikan, setiap kebajikan membawa kemaslahatan. Yakinlah orang tua anda akan senang apapun keadaannya, tetap tidak yakin? Yasudah buat senanglah orang terdekat anda kalo begitu!

Saya termotifasi bukan hanya oleh keringat orang tua, tapi oleh life schedule yang saya buat. Saya berambisi untuk mengejar mimpi dan record, jujur saja saya menulis memo didinding kosan “skripsi 60 hari beres, kalo lewat 60 hari buat skripsi baru”, lalu apa yang terjadi? Setiap hari saya membaca dan melihat itu sebagai cambukan jika seperhari tidak ada kemajuan dalam skripsi. Alhasil 40 hari saya membereskan skripsi terhitung dari berjalan intensif bimbingan.

Bagi kawan kawan yang masih santai dengan skripsi, santailah jangan terlalu sibuk sampai anda merasa yakin dengan niat anda membuat tugas akhir itu.


Hanif hikmatyar awaludin [owner hanifpost]

Wisudaku untuk orang tuaku 4.5 5 Unknown Tuesday, 4 October 2016 Banyak cerita menuju sarjana, S1 hususnya, andai saja ini film mungkin saya bisa katakan ini yang disebut behind the scane nya wisuda. Mu...


No comments:

Post a Comment

J-Theme